Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 20:18:20【Kabar Kuliner】942 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(43584)
Artikel Terkait
- Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi
 - KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja
 - Huawei rilis Nova Flip S,ponsel lipat paling ramah di kantong versinya
 - KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan
 - Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG
 - Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi
 - Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak
 - Produk olahan rempah Indonesia dilirik pasar Timur Tengah dan Afrika
 - Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman
 - Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS
 
Resep Populer
Rekomendasi

Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini

Prabowo: Kasus keracunan MBG masih dalam batas ilmiah

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar

KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja

Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik

Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar

Menko PM minta Kepala SPPG disiplin untuk cegah penyelewengan